Wednesday, July 14, 2010

KEBENINGAN HATI


Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Membuka cahaya keluhuran sepanjang waktu dan zaman, Yang Maha Menerbitkan kebahagiaan dan Maha Melimpahkan anugerah sepanjang waktu dan masa. Maha suci Allah yang menciptakan hati dari segumpal darah, dan penuh dengan perasaan-perasaan.

Sungguh beruntung bagi sesiapa yang mampu menuntun qolbunya menjadi bening, jernih, bersih dan selamat, sungguh berbahagia dan beruntung bagi sesiapapun sekiranya memiliki qolbu yang terpelihara, dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Kerana selain merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan pancaran hatipun akan terpancar pula dari indahnya perilakunya.

 Orang yang hatinya terjaga dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih, bagai embun menggayut di hujung rerumput di pagi hari yang cerah lalu terpancar sejuknya sinar mentari pagi. Jernih, bersinar, sejuk dan menyegarkan, tidaklah rugi bagi orang yang menatap pemilik wajah  seperti ini, akan merasa nikmat, dan pasti senyumannya tulus bagi membahagiakan penatapnya.

Tatkala berkata-kata, ucapannya bersih dari melukai orang lain, dan jauh dari dari menyombongkan diri, ia terpelihara daripada kata-kata riyak, setiap tutur kata yang dilantunkan daripada lisannya pasti terpelihara dengan baik, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna dan sarat dengan manfaat. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah-buah yang terhasil daripada gelodak keinginan di lubuk hatinya yang paling sayup untuk membahagiakan orang lain.

Orang yang bening hatinya, akal fikirannya akan jauh lebih jernih, baginya tidak ada waktu berfikir atau berbicara perkara keburukan, apalagi berfikir untuk menzalimi orang lain. Waktu baginya sangat berharga, tidak mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk jalan yang tidak bermanfaat, kerana setiap detik waktunya digunakan untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya yang dituntut oleh Allah S.W.T. Orang yang bening hatinya sebegini akan lebih mudah menerima ilmu pengetahuan yang disuapkan, memahami setiap permasalahan dan aktif melakukan pelbagai kreativiti pemikiran.

Orang yang terjaga hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak menuju jalan-jalan kebaikan dan tidak menghiraukan ketika ia menjalin persahabatan dengan sesama manusia lain pasti menjadi kebaikan baginya dan orang lain. Hati yang bersih akan terpancar dari akhlak yang indah mempersonakan, rendah diri, dan penuh dengan kesantunan, Sesiapapun yang bertemu dengannya akan beroleh beraneka manfaat kebaikan, bahkan masa berpisah sekalipun orang ini akan menjadi buah kenangan yang tak akan dilupakan.

Kebeningan hatinya ternyata akan menjalinkan untaian-untain yang luar biasa dengan maha pencipta, dengan keyakinan yang mantap, mengingat dan menyebut maha penciptanya pada setiap detik hembusan nafasnya. Ibadahnya akan terasa lebih nikmat dan lazat, Begitu juga dengan doanya menjadi luar biasa mustajabnya, dan yang paling luar biasa saat-saat bertemu dengan Maha Kekasihnya di Akhirat kelak.

Orang yang bersih hatinya, luar biasa nikmatnya, luar bisa bahagianya, dan luar biasa mulianya, tidak hanya di dunia bahkan rentetan-rentetan turut sama di gendong ke Akhirat kelak, tidak cintakah kita kepada hati yang bersih? tidak rindukah kita mengundang cinta hati yang bersih?

Bandingkanlah dengan pemilik hati yang busuk, dan kusut, wajahnya kelihatan mencuka, nampak resah dan gelisah, lantunan-lantunan katanya bengis, kasar dan penuh dengan sindiran. Hatinya pun dikotori dengan buruk sangka, dendam kesumat dan mudah tersinggung. Kecelaruan terus menerus mengalir di hatinya dan terus menapak di hatinya, hingga sulit hendak di bersihkan, akibat daripada penyakit-penyakit inilah pemikiran menjadi sempit bahkan lebih banyak berfikir untuk melakukan kezaliman.

Orang yang busuk hatinya tidak ada waktu baginya untuk menambah ilmu, seluruh waktunya hanya di gunakan untuk memuntahkan kebencian kepada orang lain. Tidak hairanlah jika hubungan dengan Maha Pencipta menjadi keberantakan, bahkan ibadah tidak menjadi madu baginya bahkan menjadi rosak dan kering. Pasti ia jauh dari rahmat Allah S.W.T. doanya pun pasti tidak di ijabah, pelbagai masalah pasti akan menghampiri.

Ternyata kerugian dan kerugian yang diperolehi oleh orang yang berhati busuk,
Allah telah berfirman : '' sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya''. ( Asy-Syam ) ayat 9-10.

Ambillah iktibar wahai saudaraku, hidup hanya sementara, siapa tahu tidak lama lagi Maha Pencipta akan mengundang kita kembali kepadanya. Marilah kita sama-sama bergabung dalam saf-saf orang yang tergolong dalam mencari keredoan memperbaiki diri, mudah mudahan kita menjadi contoh dalam menyusuri hidup yang indah dan sarat dengan kebeningan hati, Insya Allah.



No comments:

Post a Comment